Baca Dulu dan Jangan lupa Komentarnya yaaaa

Rabu, 18 Juli 2012

Sajak Palsu


Selamat pagi pak dosen, selamat pagi bu dosen, ucap mahasiswa Dengan sapaan palsu.
Lalu merekapun belajar sejarah palsu dari buku-buku palsu. Di akhir kuliah mereka terperangah melihat hamparan nilai nilai mereka yang palsu.
Karena tak cukup nilai maka berdatanganlah  mereka ke rumah-rumah bapak atau ibu dosen  untuk menyerahkan amplop berisi perhatian dan rasa hormat palsu.sambil tersipu palsu dan membuat tolaka-tolakan palsu.
akhirnya pak dosen dan buk dosen terima juga amplop itu sambil berjanji palsu, untuk mengubah nilai-nilai palsu yang baru.
Masa kuliah demi masa kuliah berlalu, mereka pun lahir sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hokum palsu, ahli pertanian palsu, insinyur palsu.
Sebagian menjadi dosen, ilmuwan atau seniman palsu, dengan gairah tinggi mereka menghambur ketengah pembangunan palsu dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu.
Mereka saksikan ramainya perniagaan palsu dengan ekspor dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan berbagai barang kelontong kualitas palsu.
Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan  bonus dan hadiah-hadiah palsu tapi diam-diam  meminjam juga pinjaman dengan ijin dan surat palsu kepada bank negeri yang dijaga pejabat-pejabat palsu.
Masyarakatpun beniaga dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu. Maka uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu sehingga semua blingsatan dan terprosok krisis yang meruntuhkan pemerintah palsu kedalam nasib buruk palsu.
Lalu orang-orang palsu meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan gagasan-gagasan palsu di tengah seminar dan dilog-dialog palsu menyambut tibanya demikrasi palsu yang berkibar-kibar begitu nyaring dan palsu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar